Menteri Pemuda Dan Olahraga Roy Suryo: Maaf, Aturan Standar Harus Saya Tabrak

Edisi: 02/42 / Tanggal : 2013-03-17 / Halaman : 124 / Rubrik : WAW / Penulis : Agoeng Wijaya, Mitra Tarigan,


BULAN ini ibarat masa penentuan bagi Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo—terutama bila dikaitkan dengan persepakbolaan Indonesia. Jika tak ada aral, Ahad, 17 Maret nanti, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar kongres luar biasa. Beberapa hasil kongres itu, antara lain penyatuan liga, memang ditunggu Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), yang akan menggelar sidang Komite Eksekutif pada pekan depan.

Dua tahun terakhir, dunia sepak bola Indonesia, terutama nasib organisasi PSSI, bak sinetron: penuh persoalan tiada akhir. Hadirnya kelompok yang dimotori pengusaha Arifin Panigoro menggoyang dominasi Nirwan Bakrie, yang selama ini menguasai PSSI. Belakangan, kubu yang tergusur membentuk federasi tandingan bernama Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Lewat wadah baru itu, mereka tetap menggelar Liga Super Indonesia, meski pengurus baru PSSI membawa liga baru, yakni Liga Primer Indonesia.

Sejak dilantik pertengahan Januari lalu—menggantikan Andi Alifian Mallarangeng, yang terjerat kasus dugaan korupsi Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Bukit Hambalang, Bogor—Roy diberi mandat Presiden Susilo Bambang Yu­dhoyono untuk menuntaskan persoalan tersebut. Waktu seolah-olah terus mengejarnya setelah FIFA mengancam akan melarang Indonesia bertanding dan mengikuti kompetisi internasional jika tak bisa mengatasi huru-hara sepak bola dalam negeri.

Rabu pekan lalu, Roy Suryo berkunjung ke kantor redaksi Tempo di Velbak, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Didampingi Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Yuli Mumpuni Widarso, dia menjawab aneka pertanyaan mengenai perkembangan terbaru menuju penyatuan PSSI. Sejumlah kalangan mempersoalkan kongres yang dia motori, yang dipandang cenderung menampung kepentingan kelompok lama yang tergusur. Toh, Roy memilih berpikir sederhana. \"Yang penting kongres digelar, sehingga Indonesia tidak terkena sanksi FIFA,\" ujarnya.

Wartawan Tempo Agoeng Wijaya dan Mitra Tarigan menyarikan hasil perbincangan redaksi selama 75 menit bersama Roy Suryo sebagai berikut.

Yakinkah Anda bahwa Kongres Luar Biasa PSSI pekan ini dapat melahirkan jalan keluar bagi perpecahan persepakbolaan kita?

Yang penting, kongres itu harus dilakukan. Soal yakin atau tidak, saya yakin PSSI bisa dipersatukan.

Banyak yang ragu terhadap kemampuan Anda, sebagai menteri baru, tanpa latar belakang sepak bola pula, dalam memetakan persoalan di tubuh PSSI.

Saya menyebut persoalan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…