Mengubur Mimpi Berjuta Sapi
Edisi: 06/42 / Tanggal : 2013-04-14 / Halaman : 84 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Akbar Tri Kurniawan, Addi M. & Anang
TAK seperti anak sapi umumnya yang berlarian bila tidak diikat, lima ekor pedet di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian, Surabaya, lebih memilih duduk meringkuk. Mereka berada di ruang transit ketika Tempo mereportase tempat penyembelihan hewan milik perusahaan daerah Kota Surabaya itu, Rabu siang dua pekan lalu.
Dua ekor pedet tampak bermanja-manja di dekat sang induk, sementara tiga lainnya menyendiri. Anak-anak sapi itu lahir di RPH ketika si induk menunggu giliran disembelih. Pekan lalu, Tempo mengunjungi sejumlah rumah pemotongan hewan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Nusa Tenggara Barat dan menemukan fakta memprihatinkan tentang penyembelihan sapi betina produktif. Rata-rata 70-80 ekor sapi yang disembelih di RPH adalah sapi betina. Tidak sedikit di antaranya betina produktif.
Seorang jagal bercerita, jika sapi bunting telanjur digorok, si jagal akan segera membelek perut sapi untuk mengambil anaknya. \"Kalau masih hidup, ya, dipelihara dulu.\" Pedet itu menjadi jatah jagal. Biasanya jagal akan memelihara sekitar setahun. Setelah itu, dijual atau langsung dipotong.
Temuan Badan Pemeriksa Keuangan mengkonfirmasi reportase Tempo. BPK mengaudit kegiatan pemerintah untuk mencapai target swasembada daging sapi 2014. Audit dilakukan pada tahun anggaran 2010 dan semester pertama 2011 di Jakarta, Bandar Lampung, Surabaya, Makassar, dan Kupang.
Di Jawa Timur, selain memeriksa RPH Pegirian, badan audit negara ini mengecek RPH Krian di Sidoarjo dan Kepanjen di Malang. Kemudian RPH Kota Timor Tengah Utara dan pasar ternak Desa Camplong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Di tempat-tempat tersebut, 361 ekor sapi betina produktif mati di tangan jagal pada 2009-2010. Di Nusa Tenggara Barat malah lebih parah. Pada 2010 saja, 1.003 ekor sapi betina produktif dipotong. Tahun berikutnya, hingga Juli 2011, tercatat 292 ekor.
Kementerian Pertanian menyimpan data serupa. Dalam cetak biru program swasembada daging sapi 2014 disebutkan bahwa penyembelihan sapi betina produktif telah mencapai tingkat membahayakan bagi pengembangan populasi sapi nasional, yakni 200 ribu ekor per tahun. Pada 2010 saja, 204.196 ekor atau 11,8 persen dari total sapi yang disembelih.
Negara melarang pemotongan sapi betina produktif melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Tujuannya mempertahankan ketersediaan bibit. Pelanggaran terhadap aturan itu akan dikenai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…