Profesional Serba Simsalabim

Edisi: 07/42 / Tanggal : 2013-04-21 / Halaman : 62 / Rubrik : IMZ / Penulis : Dwi Riyanto Agustiar, Agus Baharuddin,, Gadi Makitan


Tubagus Setia Sakti mengangkat kedua tangannya saat Kejuaraan Tinju Nasional kelas terbang junior 49 kilogram versi Komisi Tinju Profesional Indonesia telah memasuki ronde ke-8 pada 27 Januari lalu. Pemuda 17 tahun itu menyerah. Tubuhnya, yang lunglai, masih berdiri karena tertahan ring. Tapi lawannya, Ical Tobida, tak memberi ampun. Tiga jab keras menghantam lagi wajahnya sebelum wasit menghentikan pertandingan.

Tubagus lalu dipapah ke sudut ring. Ia didudukkan. Tapi tubuhnya, yang tak lagi bertenaga, langsung melorot. Ia terkapar di kanvas. Studio TVRI Senayan, yang dipadati puluhan penonton, langsung hening. Malam itu juga ia dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia di Cawang, Jakarta Timur. Tapi nyawanya tak tertolong. Petinju asal Lampung itu meninggal keesokan harinya akibat perdarahan di otak kanan.

Meninggalnya Tubagus menambah panjang daftar petinju Indonesia yang tewas saat dan setelah bertanding. Sebelumnya, Oxon Palue meninggal pada 16 November 2012 setelah kalah oleh Gerry Toisuta, sementara Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto tewas pada 4 April 2012 setelah bertanding melawan Irvan Marbun. Artinya, tak sampai setahun, tiga nyawa melayang dari atas ring.

Angka ini membuat Badan Tinju Dunia (WBC) berang. Mulai awal Maret lalu, WBC melarang petinju Indonesia bertanding di semua…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…