Laksana Menulis Sejarah Hantu
Edisi: 09/42 / Tanggal : 2013-05-05 / Halaman : 90 / Rubrik : BK / Penulis : Arif Bagus Prasetyo, ,
Murjangkung: Cinta yang Dungu dan Hantu-hantu
Penulis: A.S. Laksana
Penerbit: akubaca
Terbit: 2013, 163 halaman
Murjangkung: Cinta yang Dungu dan Hantu-hantu (selanjutnya disingkat Murjangkung) adalah buku kumpulan cerita pendek kedua karya A.S. Laksana, salah satu pengarang paling menonjol di Indonesia kontemporer. Buku kumpulan cerpen pertamanya, Bidadari yang Mengembara, terbit pada 2004 dan dipilih majalah Tempo sebagai buku sastra terbaik tahun itu. Karya fiksi lain oleh mantan wartawan yang juga penekun Ericksonian Hypnosis ini disiarkan dalam bentuk cerita bersambung di koran: Ular di Tapak Tangan dan Medan Perang. Selain menulis karya fiksi, Laksana menulis kolom, karya non-fiksi, dan terjemahan.
Murjangkung berisi 20 cerpen. Salah satunya, \"Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis\", masuk jajaran 20 Cerpen Terbaik Indonesia 2009 versi Anugerah Sastra Pena Kencana. Sebagaimana \"Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis\", cerpen-cerpen lain dalam Murjangkung kembali memperagakan kepiawaian Laksana sebagai pendongeng yang mahir meramu humor dan tragedi, memadukan sikap serius dan main-main, mengocok nalar dan kegilaan, memadukan keajaiban dan keremehan, mengaduk kenyataan dan khayalan. Walhasil, tergelarlah sederet kisah yang tidak hanya amat menghibur, tapi juga memercikkan bunga api pemikiran kritis. Renyah, tapi tetap mendalam.
Prinsip kreatif Laksana ketika menulis cerita diisyaratkan dalam cerpen \"Cerita untuk Anak-anakmu\".…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tamparan untuk Pengingkar Hadis
1994-04-16Penulis: m.m. azami penerjemah: h. ali mustafa yakub jakarta: pustaka firdaus, 1994. resensi oleh: syu'bah…
Upah Buruh dan Pertumbuhan
1994-04-16Editor: chris manning dan joan hardjono. canberra: department of political and social change, australian national…
Kisah Petualangan Wartawan Perang
1994-04-16Nukilan buku "live from battlefield: from vietnam to bagdad" karya peter arnett, wartawan tv cnn.…