Salah Urus Ujian Nasional
Edisi: 11/42 / Tanggal : 2013-05-19 / Halaman : 130 / Rubrik : NAS / Penulis : Bagja Hidayat, Ananda Badudu, Prihandoko
DUA pekan bekerja siang-malam, lima anggota tim investigasi yang dibentuk Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selesai membuat laporan tebal ihwal pangkal kekacauan ujian nasional yang seharusnya dilaksanakan 15 April lalu. Mereka memeriksa para pejabat Kementerian, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan PT Ghalia Indonesia Printing.
PT Ghalia ditunjuk panitia lelang mencetak dan mendistribusikan 106 juta lembar soal dan jawaban ujian sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama untuk sebelas provinsi di Indonesia tengah. Perusahaan yang berkantor di Rancamaya, Bogor, ini gagal memenuhi janji menyebarkan soal sepekan sebelum ujian. Akibatnya, jadwal ujian diundurkan tiga hari.
Masalahnya bukan sekadar pengunduran jadwal ujian, melainkan juga distribusi soal yang kacau, potensi kebocoran jawaban, dan kertas soal yang tak sesuai dengan spesifikasi. \"Laporan sudah kami serahkan ke Menteri berikut rekomendasi sanksi dan perbaikannya,\" ujar Haryono Umar, Inspektur Jenderal Kementerian, setelah menemui Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, pekan lalu.
Investigasi berfokus pada proses lelang, pencetakan, dan distribusi. Menteri Nuh, yang sebelumnya berjanji mengumumkan hasil investigasi ke publik, memilih menyimpan dulu dokumen itu. Alasannya, laporan itu mesti diketahui lebih dulu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. \"Sebab, Presiden yang meminta investigasi,\" katanya.
Nuh memastikan pada 24 Mei nanti laporan itu akan ia umumkan. \"Sekarang siswa sekolah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?