Bubur Panas Jejaring Poso
Edisi: 12/42 / Tanggal : 2013-05-26 / Halaman : 48 / Rubrik : NAS / Penulis : Maria Rita Hasugian, Ahmad Rafiq, Dinda Leo Listy
Setiap pagi, Slamet Pilih Utomo mengantar anak sulungnya ke sekolah dasar di daerah Gading, Serengan, Solo. Dari Gading, dengan sepeda motor Suzuki Jet Cooled, ia lalu menuju Taman Kanak-kanak Dipotrunan, tempat anak bungsunya belajar. Namun, Selasa pagi pekan lalu, ia tak tuntas menjalankan ritual hariannya itu.
Di tengah jalan, tiga pengendara sepeda motor memepetnya hingga Slamet hampir terjerembap. Tanpa ba-bi-bu, tiga orang ini memisahkan ayah dan anaknya, lalu memasukkan mereka ke mobil berbeda. Warga di sekitar Jalan Sadewa, tempat penyergapan, yang mendengar keributan berdatangan. Namun mereka tak sempat bertanya karena para pengendara sepeda motor dan mobil buru-buru melarikan kendaraannya.
Nurkhasanah, istri Slamet, cemas di rumah menunggu kepulangan suaminya. Baru menjelang siang, ia memperoleh jawaban, ketika dua polisi perempuan dari Kepolisian Resor Surakarta datang membawa si bungsu. \"Anak ini datang dengan muka pucat dan berak-berak,\" ujar Endro Sudarsono, juru bicara Laskar Umat Islam Solo, yang ditunjuk mewakili keluarga Slamet.
Bersama Endro, Nurkhasanah mendatangi Markas Polres Surakarta siang itu juga. Dari keterangan polisi di sana, kata Endro, orang-orang yang memepet Slamet dan menangkapnya adalah anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror. Slamet, 37 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?