Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal Purnawirawan Marciano Norman: Bin Harus Terbuka
Edisi: 12/42 / Tanggal : 2013-05-26 / Halaman : 132 / Rubrik : WAW / Penulis : Agoeng Wijaya, Qaris Tajudin,
Tapi tugas barunya bukan hanya itu. Hampir bersamaan dengan \"masuknya\" Marciano ke Pejatenââ¬âsebutan markas BIN yang terletak di Pejaten, Jakarta Selatanââ¬âUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara disahkan. Dalam aturan baru tersebut BIN dipaksa tak hanya mengurus dirinya sendiri, tapi juga menjadi koordinator dalam komunikasi perangkat intelijen yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia, kepolisian, kejaksaan, bahkan sejumlah kementerian dan lembaga negara.
Namun banyaknya alat intelijen negara ini tak menjamin keberhasilan mereka dalam mendeteksi dan mencegah ancaman keamanan. Sebab utamanya adalah koordinasi yang parah. Terakhir kali intelijen dinilai \"kecolongan\" ketika sekelompok anggota Komando Pasukan Khusus menyerbu dan membunuh empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. \"Masih banyak yang harus kami perbaiki,\" kata Marciano kepada Tempo.
Jumat dua pekan lalu, Marciano menerima wartawan Tempo Agoeng Wijaya dan Qaris Tajudin serta fotografer Wisnu Agung Prasetyo di kantornya di Pejaten. Selama hampir dua jam wawancara, dia didampingi sejumlah anggota stafnya, yang ikut \"mengoreksi\" beberapa pernyataan Marciano soal operasi intelijen yang dilakoni BIN.
Bulan ini BIN tepat berusia 66 tahun. Apa yang berubah dari BIN?
Ketika saya menjadi Kepala BIN dua tahun lalu, Undang-Undang Intelijen Negara disahkan. Kami diharuskan memvalidasi organisasi. Bagi saya, saat ini bukan waktunya lagi badan intelijen menjadi komunitas yang sangat tertutup. BIN perlu memiliki deputi komunikasi dan informasi dan membuka website BIN. Jadi sekarang kami tidak menutup pintu, secara proporsional mulai terbuka kepada publik agar mereka mengetahui siapa kami, ancaman-ancaman keamanan pada negara, sekaligus pencegahannya.
Apakah dengan membuka jalur komunikasi itu Anda berharap bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap intelijen yang selama ini menakutkan?
Betul. Zaman dulu memang begitu. Tapi sekarang berbeda. Kami justru duduk bersama saudara-saudara kita yang berpotensi mengancam keamanan untuk mendengar keinginan mereka dan memberikan pemahaman tentang dampak perbuatan mereka. Jadi jangan Anda khawatir atau…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…