Setelah Koalisi Ijo-abang Batal

Edisi: 12/42 / Tanggal : 2013-05-26 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Agus Supriyanto, Kukuh S. Wibowo, Agita Sukma Listyanti

Para pengurus teras Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur meriung di ruang rapat sekretariat partai di Jalan Kendangsari, Surabaya, Ahad dua pekan lalu. Sambil mengunyah lemper atau kue bolu, mereka memperhatikan paparan Heru Sholeh, konsultan kampanye asal Bogor. Ia membeberkan konsepnya memoles pasangan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah, jagoan PDIP dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Heru menunjukkan gambar ibu jari berwarna merah berlatar belakang hitam legam. Di atas jempol ada tulisan \"I Like\" dan di bawahnya ada nama Bambang-Said. Ide Heru memuaskan seisi ruangan. Simbol itu dinilai sederhana tapi atraktif. \"Kami butuh simbol kampanye yang kreatif sebagai branding,\" kata anggota tim pemenangan Bambang-Said, Adi Sutarwijono, kepada Tempo, Senin pekan lalu.

Pemilihan Bambang cukup mengejutkan. Selama ini Wakil Wali Kota Surabaya itu hanya diprediksi bakal menjadi calon wakil gubernur. Bahkan, ketika menghadap pengurus pusat PDIP, Bambang mengatakan, bila Partai Banteng ingin menang, yang maju harus sekelas petinggi partai Pramono Anung atau mantan menteri Khofifah Indar Parawansa.

Bambang pun menyodorkan duet Khofifah-Pram, yang menurut survei kalangan internal PDIP Jawa Timur bisa mengimbangi pasangan inkumben Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Namun Pramono Anung menolak.

Bambang mengakui banyak pihak menginginkan dirinya berduet dengan Khofifah. Koalisi jombang (ijo-abang) alias Nahdlatul Ulama/Partai Kebangkitan Bangsa dan PDIP itu diharapkan bisa mengimbangi…

Keywords: -

---

Foto Terkait