Agar Tak Seruwet Jakarta
Edisi: 13/42 / Tanggal : 2013-06-02 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Agita Sukma Listyanti, Diananta P. Sumedi
Tiap hari Dyah Wulandari, 42 tahun, perlu 30 menit bersepeda motor dari rumahnya di Jambangan ke kantornya, sebuah bank swasta di Jalan Tunjungan, Surabaya. Dua tahun lalu, ia hanya memerlukan waktu 15-20 menit untuk jarak sekitar 15 kilometer itu. \"Sekarang macet,\" ujar Wulan.
Hal yang sama dikeluhkan Maya Yasmina, 44 tahun, penduduk Waru, Sidoarjo. Dua tahun lalu, pegawai swasta itu hanya perlu 45 menit bermobil dari Waru ke Tunjungan. Kini ia memerlukan satu jam lebih.
Waktu tempuh yang semakin lama itu karena lalu lintas di Surabaya semakin padat, terutama pada saat berangkat dan pulang kantor. Dari arah selatan, arus mulai tersendat di Jalan Raya Aloha, Gedangan, Sidoarjo, hingga perlintasan kereta api Wonokromo. Kemacetan parah terjadi sebelum bundaran Dolog di Jalan A. Yani.
Di wilayah Surabaya utara dan barat, ruas Jalan Kalianak yang menghubungkan Surabaya-Gresik tak kalah semrawut, ditambah badan jalan yang bergelombang lantaran kendaraan bertonase besar keluar-masuk pergudangan.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…