Bermula Dari Kapal Kambuna

Edisi: 14/42 / Tanggal : 2013-06-09 / Halaman : 106 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


DUA belas aktivis hak asasi manusia berkumpul di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada suatu siang akhir Desember 1984. Ada Yap Thiam Hien, Abdurrahman Wahid, Adnan Buyung Nasution, Todung Mulya Lubis, Abdul Hakim Garuda Nusantara, dan Aswab Mahasin. Selain mereka, beberapa perwakilan lembaga swadaya masyarakat prodemokrasi dari Belanda dan Inggris turut serta.

Bersama ratusan penumpang lain, mereka antre masuk kapal penupang KM Kambuna. \"Kami membuat seminar kecil di atas kapal untuk menghindari intel,\" kata Abdul Hakim, 58 tahun, saat ditemui Tempo, Mei lalu.

Di dalam kapal yang melayani rute Jakarta-Bitung itu, Yap cs menyewa satu ruang untuk rapat dan enam kamar kelas dua. Begitu kapal berlayar, mereka ngerumpi di sebuah ruang seukuran 4 x 8 meter. Gus Dur—panggilan Abdurrahman Wahid—dan Yap menjadi pembicara utama.

Gus Dur menyampaikan tema tentang hak asasi manusia dan Islam. Ia menjadi pembicara pertama karena tidak dapat ikut hingga kapal berlabuh di Bitung. \"Gus Dur dan Buyung turun saat kapal singgah di Surabaya,\" ujar Abdul Hakim.

Sedangkan Yap, yang ikut acara hingga selesai, menyampaikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…