Minority Yang Patriotik

Edisi: 14/42 / Tanggal : 2013-06-09 / Halaman : 110 / Rubrik : KL / Penulis : Harry Tjan Silalahi,, ,


LAHIR di Aceh dan termasuk Golongan Timur Asing Tionghoa, sebelum Republik Indonesia di\'proklamasikan, Pak Yap Thiam Hien adalah kawula Belanda (Nederlands onderdaan). Ketika Proklamasi dicetuskan pada 17 Agustus 1945, dia lantas melahirkan diri kembali menjadi orang/bangsa Indonesia dengan segala pergolakan dan prosesnya. Dalam menempuh jalan hidupnya, Pak Yap memantapkan diri sebagai pejuang hak asasi manusia yang gigih, penghayat yang tangguh, dan yakin akan asas negara hukum.

Dengan menegakkan asas seperti ini, negara yang kita bangun ini akan mendapat peran dan kedudukan terhormat di dunia internasional, dan merupakan sarana utama untuk menciptakan masyarakat adil-makmur yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Ketegasan dan kesetiaan Pak Yap terhadap pandangan hidupnya, menurut Profesor Daniel Lev (almarhum), penulis biografi beliau, karena iman kristiani dan asuhan dari neneknya, perempuan Jepang. Sebenarnya Pak Yap bukan \"orang politik\" seperti Siauw Giok Tjhan. Tapi, sebagai pemuka golongan Tionghoa pada 1950-an, Pak Yap terpanggil untuk turut menyelesaikan masalah keturunan Tionghoa dan kelompok minoritas pada umumnya agar cepat menyatu dalam tubuh bangsa Indonesia.

Pada 1950-an, nation building Indonesia yang masih belia itu menghadapi tantangan dan proses yang cukup rumit. Untuk minoritas—keturunan Tionghoa khususnya—agar mereka segera dapat menyatu dalam tubuh bangsa Indonesia.

Untuk itu, setidaknya ada tiga buah terapi. Terapi Badan Permusyawaratan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…