Agar Madura Segera Sejahtera

Edisi: 17/42 / Tanggal : 2013-06-30 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Agita Sukma Listyanti, Agus Supriyanto


Burneh berubah wajah. Dulu kecamatan di selatan Kabupaten Bangkalan itu dikenal sebagai sentra kerajinan anyaman bambu. Tapi, sejak dua tahun lalu, daerah ini tersohor sebagai pusat penjualan batik dan wisata kuliner. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangkalan mencatat setidaknya ada 30 rumah makan dan 25 gerai batik di sini.

Sayangnya, tempat usaha itu bukan milik warga setempat. Pemilik gerai batik kebanyakan pengusaha batik di Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Sedangkan sebagian besar restoran milik orang Surabaya. \"Penduduk sini paling banter jualan bubur, buka bengkel, atau buka toko kelontong,\" kata Mat Topik, warga Embong Miring, Burneh, Senin pekan lalu.

Pemandangan hampir sama tampak di Morkepek, Kecamatan Labang, Bangka­lan, yang juga di dekat Jembatan Surama­du. Sepanjang jalan desa banyak toko kelontong, warung makan, tempat pangkas rambut, dan kios bensin eceran. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangkalan Nawawi menilai dampak Suramadu positif bagi masyarakat. Selain muncul usaha mandiri kerakyatan, Suramadu berdampak terhadap pembukaan lapangan kerja baru, meski berskala kecil. \"Apa pun yang berkembang, yang terpenting dampaknya positif.\"

Tapi bukan peningkatan ekonomi semacam ini yang diharapkan penduduk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06

Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…

K
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06

\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…

L
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06

Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…