Sang Pemula Yang Terlupakan

Edisi: 18/42 / Tanggal : 2013-07-07 / Halaman : 70 / Rubrik : SEL / Penulis : Ging Ginanjar, Lea Pamungkas, Kurniawan

Henk Sneevliet? Saya tak pernah dengar,\" ujar Ron Huygens, lelaki kurus setengah baya yang jadi teknisi di sebuah kantor di kawasan Slotervaart, Amsterdam, pada suatu sore di awal Juni lalu. \"Kawasan ini adalah daerah dengan nama-nama politikus. Mungkin dia bagian dari itu, ya?\" katanya.

Kawasan Slotervaart dipadati perkantoran dan perusahaan multinasional, semacam IBM dan Microsoft. Di situ pula terdapat Henk Sneevliet Metrostation (stasiun kereta api Sneevliet) dengan Henk Sneevlietweg (Jalan Henk Sneevliet) di depannya.

Nama Sneevliet pernah mencorong pada suatu masa, tapi kini namanya nyaris lenyap di negerinya sendiri. \"Padahal, di Cina, Sneevliet mendapat tempat khusus dalam sejarah mereka. Bahkan pada 2009 ada pameran khusus di Shanghai untuk menghormatinya,\" ujar Emile Schwidder, sejarawan International Institute of Social History, Amsterdam. Sneevliet adalah tokoh kiri Belanda yang turut mendirikan Partai Komunis Cina dan Partai Komunis Indonesia.

Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet lahir di perkampungan miskin Crooswijk di Rotterdam pada 13 Mei 1883. Dia dibesarkan dalam sebuah keluarga miskin. Ayahnya, Antoine Sneevliet, seorang pembuat cerutu, dan ibunya, Hendrikje Macklenberg, keturunan keluarga kaya yang dicampakkan keluarganya setelah menikahi golongan miskin. Tiga tahun setelah Sneevliet lahir, ibunya meninggal karena tuberkulosis. Bersama seorang adik perempuannya, Sneevliet tinggal di rumah neneknya di \'s-Hertogenbosch, ibu kota Provinsi Brabant Utara. Ayahnya menjadi penjaga penjara di Roermond dan menikah lagi.

Sneevliet adalah pelajar yang cerdas. Dia mendapat beasiswa, tapi itu tak mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga ia harus bekerja sambil bersekolah saat duduk di bangku sekolah menengah di \'s-Hertogenbosch. Pada usia 17 tahun, dia jadi buruh kereta api dan masuk…

Keywords: -

---

Foto Terkait