Angin Tak Bertiup Di Blang Mancung

Edisi: 19/42 / Tanggal : 2013-07-14 / Halaman : 44 / Rubrik : NAS / Penulis : Bagja Hidayat, Imran M.A.,


SELEPAS makan siang, Sunardi dan Nuamawati bersiap kembali mencangkul di ladang tebu, satu kilometer dari rumah mereka di Desa Blang Mancung, Aceh Tengah. Matahari masih tegak lurus dengan pepohonan kendati sudah lewat beduk zuhur pada Selasa pekan lalu. Diterpa panas tanpa angin, jam istirahat suami-istri ini lewat setengah jam dari biasanya.

Laki-laki 48 tahun itu kembali mengayun cangkul ketika siang mulai redup. Baru beberapa ayunan, Sunardi merasakan bumi bergoyang. Ia tengadah melihat pucuk-pucuk pohon yang bergetar ketika mendengar istrinya berteriak, \"Ayah, ada gempa.\" Sunardi melempar cangkul dan mengajak istrinya lari pulang. Perbekalan ladang mereka ditinggalkan di saung. Pikiran Sunardi hanya tertuju pada bocah enam tahun yang ditinggalkan sendiri di rumahnya.

Romi Aditiya terbiasa ditinggalkan ayah dan ibunya ke ladang. Dua kakaknya juga bekerja di pabrik gula di desa mereka. Sambil berlari menyeret istrinya, pikiran Sunardi kalang-kabut. Di jalan pintas menuju rumahnya, ia melihat tetangganya juga panik. Ada yang mulai menangis, meratap, bahkan berteriak.

Di tempat lain, Andre juga berlari meninggalkan pekerjaannya di pabrik tebu. Pikiran remaja 19 tahun ini juga hanya tertuju pada adiknya, Romi Aditiya. Adik bungsunya itu setiap hari bermain layangan di masjid dekat rumah bersama anak-anak lain Desa Blang Mancung. Tak seperti ayah dan ibunya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?