Terdampar Di Lontar Raya

Edisi: 19/42 / Tanggal : 2013-07-14 / Halaman : 82 / Rubrik : HK / Penulis : Aryani Kristanti, Dimas Siregar,


KETUKAN bertalu-talu pada pintu pagar besi itu mengagetkan seisi rumah di Jalan Lontar Raya, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. Dari balik pintu, lewat lubang kecil yang bisa ditutup-buka, seorang anak mengintip. \"Siapa? Ada perlu apa?\" tanya dia. \"Kami dari kepolisian,\" jawab Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Duren Komisaris Firman Andreanto.

Firman bersama sembilan bawahannya mendatangi rumah pembuat makanan olahan berbahan daging ikan itu pada Jumat pagi dua pekan lalu. Mereka tak hanya ingin mengecek kebenaran laporan soal bau tak sedap yang selalu menguar dari rumah itu. Di luar urusan bau, polisi menerima laporan yang lebih genting: ada dugaan penyekapan pekerja di bawah umur.

Tanpa perlawanan, pintu pagar dari pelat besi setinggi tiga meteran itu dibuka. Tapi pemilik rumah, Tio Tju Meng alias Ameng, 62 tahun, tak ada di tempat. Di rumah dua lantai itu hanya ada Susanto, 52 tahun, keponakan Ameng yang hari itu mengawasi pekerjanya.

\"Soal bau, belum sampai rumah saja sudah tercium,\" ujar Firman, Rabu pekan lalu. Tapi, soal dugaan penyekapan, polisi tak segera menemukan tanda-tandanya.

Polisi lalu meminta seisi rumah keluar dan berkumpul di halaman. Dari dalam, wajah-wajah belia satu per satu muncul. Semuanya ada 20 orang, sebanyak 12 di antaranya laki-laki. Sewaktu ditanya usia, semua kompak mengaku di atas…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…