Akhir Mimpi Bartoli
Edisi: 20/42 / Tanggal : 2013-07-21 / Halaman : 48 / Rubrik : OR / Penulis : Dwi Riyanto Agustiar, ,
Marion Bartoli melenggang di catwalk. Sepatu hitam berhak tinggi berpadu manis dengan gaun hitam ketat yang membungkus tubuh sintalnya. Sedangkan rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai. Petenis asal Prancis itu terus menebar senyum.
Rentetan lampu blitz dan tepuk tangan bergemuruh ketika Bartoli mengangkat Venus Rosewater-trofi Wimbledon berbentuk piringan perak-yang diraihnya Sabtu dua pekan lalu. \"Saya memimpikan ini sejak berusia 6 tahun,\" katanya sumringah.
Wimbledon Champions Ball-pesta perayaan kemenangan Wimbledon-yang digelar di InterContinental Hotel, Park Lane, London, Minggu malam pekan lalu, itu juga dihadiri Andy Murray. Petenis 26 tahun itu mengakhiri penantian Inggris selama 77 tahun setelah menekuk Novak Djokovic di final.
Keduanya berpose bersama. Tapi bukan hamparan catwalk dan lampu kamera itu yang membuat Bartoli tampil glamor. Sambil terus tersenyum, matanya melirik kiri-kanan, mencari satu sosok yang dua hari lalu membuatnya geram: John Inverdale.
Ya, Inverdale-lah yang membuatnya harus tampil cantik malam itu. Bukan lantaran dia pujaan hatinya, justru sebaliknya: Inverdale adalah \"musuh\"-nya. Inverdale adalah presenter Radio Five Live, channel olahraga jaringan British Broadcasting Corporation (BBC).
Satu jam sebelum final tunggal putri digelar, Inverdale berseloroh, \"Apa Anda pernah berpikir bahwa ayahnya (Bartoli) pernah berkata kepadanya, \'Kamu tidak secantik (Maria) Sharapova, karena itu, untuk menarik perhatian, kamu harus bertarung dan berjuang habis-habisan di lapangan\'.\"
Olok-olok tersebut menyulut kemarahan publik. Tak kurang dari 700 panggilan telepon masuk ke redaksi BBC. Mereka menilai seloroh itu tidak hanya tak perlu, tapi juga menghina Bartoli. BBC…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…