Djirna Dan Uang Kepeng
Edisi: 20/42 / Tanggal : 2013-07-21 / Halaman : 84 / Rubrik : SN / Penulis : Aminudin T.H. Siregar,, ,
I Made Djirna tampak cekatan mengais uang kepeng di tengah kepulan debu dan asap sisa pembakaran yang menyengat. Karya video The Power of Memories #1 berdurasi empat menit itu memperlihatkan bagaimana Djirna seakan-akan melakukan ritual baru di atas ritual sebelumnya. Sebuah \"ritual kepeng\".
Di pameran tunggalnya, \"The Logic of Ritual\", Djirna, 57 tahun, memang menawarkan soal kepeng ini sebagai pokok yang hendak ia kritik dan pertanyakan. Ia ingin memahami absennya logika dalam setiap ritual di Bali. Kepeng-kepeng itu pun ia susun sesuka hatinya membangun berbagai nuansa menarik. Apakah ada logika atau rasionalitas dalam sebuah ritual? Ataukah mungkin puncak dari rasionalitas adalah irasionalitas itu sendiri?
Dalam catatannya, kurator Wayan Kun Adnyana mengemukakan sikap kritis Djirna atas tradisi Bali tak hanya bertalian dengan berjangkitnya komodifikasi yang menyebabkan suatu yang sakral menjadi profan, tapi juga menyangkut segala tabiat yang kepalang dianggap logis.
Djirna, seperti dikutip Kun, mengatakan, \"Orang Bali membeli uang kepeng palsu-uang koin bolong Cina yang dikerjakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.