Keluar Dari Kutukan Mubarak

Edisi: 20/42 / Tanggal : 2013-07-21 / Halaman : 110 / Rubrik : KL / Penulis : Novriantoni Kahar, ,


Krisis Mesir pascakudeta atas Presiden Muhammad Mursi, 4 Juli 2013, tampaknya kian rumit dan mulai berdarah-darah. Kerumitan ini hanya bisa dipahami jika kita mampu menelusuri pangkal masalahnya. Bagi saya, ini soal transisi yang tidak mudah dari otokrasi menuju demokrasi. Sejak 6.000 tahun silam, Mesir sudah mapan dengan kepemimpinan \"raja separuh dewa\" (al-malik al-ilah) yang menghadirkan rasa gentar, sakral, dan menuntut kepatuhan. Musim Semi Arab menggoyang kemapanan itu. Sejak 2011, tembok-tembok ketakutan, kesakralan, dan kepatuhan rakyat Mesir telah goyah.

Namun, di kancah politik Timur Tengah, Mesir terlalu penting untuk berubah secara radikal. Menjelang Husni Mubarak tumbang, aspirasi rakyat yang terkuat adalah berakhirnya otokrasi dan tegaknya demokrasi. Husni Mubarak secara salah kaprah telanjur dilabeli, mengutip peneliti Timur Tengah dari Universitas Durham, Khalil al-Anani, \"otokrat liberal\" dan bukan sosok otoriter yang absolut. Celakanya, mitos \"otokrasi liberal\" Mubarak itulah yang dianggap paling pas untuk negara sepenting Mesir. Dalam sistem otokrasi itu, politik tetap didominasi penguasa tunggal yang selalu pandai melakukan manipulasi. Doktrin utamanya adalah katakan saja apa yang kau suka, aku (penguasa) akan mengerjakan apa yang aku mau.

Selama tiga dekade, itulah yang ditempuh Mubarak. Ia terus mengkhianati rakyatnya sembari memberi dilema kepada dunia dengan pilihan ganda: terimalah otokrasiku atau demokrasi akan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…