Anak-anak Muda Penyulut Api

Edisi: 21/42 / Tanggal : 2013-07-28 / Halaman : 52 / Rubrik : OR / Penulis : Dwi Riyanto Agustiar, ,

Sekelompok orang bergerak cepat di lorong sebuah hotel di Lisbon, Portugal, Rabu malam pekan lalu. Mereka bermaksud menuju kamar Armindo Tué Na Bangna alias Bruma untuk menculiknya. Untung, petugas keamanan hotel mengendus aksi itu dan menggagalkannya.

Tapi siapakah—dan sepenting apakah—Bruma? Asal tahu saja, remaja 18 tahun ini pemain Sporting Lisbon, salah satu klub papan atas Portugal. Ia salah satu bocah paling berbakat saat ini dalam memainkan si kulit bundar. Memang musim lalu ia hanya tampil 13 kali dan cuma mencetak satu gol. Tapi, saat membela tim nasional di Piala Dunia U-20 di Turki, ia bermain agresif dan menyumbangkan enam gol.

Kekuatan, kecepatan, serta kegesitannya menggiring bola mirip Cristiano Ronaldo, bintang Real Madrid. Tak aneh, pemain berdarah Guinea ini kerap disebut-sebut sebagai titisannya.

Musim depan, Bruma ingin hengkang ke Chelsea, Inggris, yang telah melamarnya dengan mahar 8 juta euro. Rencana itulah yang ditentang Juve Leo—julukan fans Sporting Lisbon. Mereka nekat hendak menculik Bruma agar sang pujaan tetap bertahan di Portugal.

Aksi penculikan itu membikin Catio Balde, agen Bruma, meradang. Malam itu juga ia melapor ke polisi. Menurut dia, ini bukan lagi persoalan olahraga, melainkan kasus kriminal. \"Mereka bergerak karena diperintah manajemen Sporting Lisbon,\" ujarnya menuding.

Presiden Sporting Lisbon Bruno Carvalho tentu membantah tudingan tersebut. \"Saya tidak tahu soal itu,\" katanya. Sebaliknya, dia menduga aksi penculikan dilakukan agar Bruma tak betah di Sporting sehingga kian mendorongnya segera pindah. \"Ada orang di sekelilingnya yang tidak suka ia memperpanjang kontrak.\"

Kisah Bruma ini bagai zoom in dari…

Keywords: -

---

Foto Terkait