Malam Maut Tinju Nabire

Edisi: 21/42 / Tanggal : 2013-07-28 / Halaman : 86 / Rubrik : HK / Penulis : Mustafa Silalahi, Jerry Omona, Cunding Levi


DENTANG lonceng mengakhiri ronde ketiga pertarungan antara Alifius Rumkoren dan Yulianus Pigome, Ahad malam dua pekan lalu. Kedua petinju menggeloyor ke sudut merah dan biru. Wasit berembuk dengan juri untuk menghitung skor kedua petarung. Ketegangan menunggu penghitungan, yang dirasakan Alifius dan Yulianus, seperti menjalar ke luar ring. Sebagian besar penonton yang memenuhi Gedung Olahraga Nabire, Papua, itu berteriak sambil bertepuk tangan. \"Dukungan kepada kami malam itu datang dari berbagai penjuru,\" kata Yulianus, 18 tahun.

Alifius dan Yulianus berlaga di Bupati Nabire Cup, yang digelar Persatuan Tinju Amatir Nabire. Pemenang pada malam itu akan menerima hadiah Rp 15 juta dan diikutkan pada Pekan Olahraga Provinsi Papua. Sudah enam hari pertandingan berjalan. Malam itu merupakan partai puncak, yang menggelar 13 laga. Sementara pada malam sebelumnya penonton diwajibkan membeli tiket seharga Rp 10 ribu, hari itu gratis. Gedung yang dibangun pada 1988 dengan kapasitas 800 orang itu disesaki 1.500 penonton dari berbagai usia, pria dan wanita.

Peter, penonton yang berdiri di tribun kanan, ikut menanti keputusan juri. Ketika itu, jam di tangannya menunjukkan pukul 22.00 Waktu Indonesia Timur. Dari atas, ia melihat segerombolan pemuda—yang ketika di luar stadion sempat dilihatnya menenggak minuman keras—masuk dari pintu utama. Peter tak ingat jumlah mereka. Pria 33 tahun ini tak mengacuhkan mereka; pandangannya kembali mengarah ring tinju. Juri memutuskan Alifius menang angka. \"Penonton bersorak-sorai,\" ujarnya.

Bupati Nabire Isaias Douw, yang hadir malam itu, ikut bertepuk tangan. Ia duduk di panggung yang bersebelahan dengan ring bersama Yuvinia Mote, istrinya. Wasit memanggil kedua petinju untuk dikalungi medali emas dan perak. Ketika itulah Peter melihat salah seorang pemuda dalam gerombolan tadi berjalan menuju panggung, seperti hendak berbicara dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…