Politik Zigzag Pendukung Volksraad

Edisi: 24/42 / Tanggal : 2013-08-18 / Halaman : 56 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


AGUS Salim tiba-tiba tampil beda. Dalam suatu sidang Volksraad, Dewan Rakyat Hindia Belanda, pada 1922, ia tiba-tiba berpidato menggunakan bahasa Melayu. Puluhan anggota Dewan, yang sebagian orang Eropa, tercengang.

Tingkah Salim membuat geger peserta sidang. Maklum, Volksraad sesungguhnya lembaga yang dibentuk untuk kepentingan pemerintah Hindia Belanda. Ada semacam aturan tak tertulis yang mewajibkan semua anggota berbicara bahasa Belanda.

Mohammad Hatta dalam pengantar buku Hadji Agus Salim: Pahlawan Nasional (1965) menulis, meski melanggar pakem dan ditegur Ketua Volksraad, Salim tidak berhenti. Salim beralasan, sebagai anggota Dewan, ia memiliki hak berbicara dalam bahasa Melayu.

Tidak cukup di situ, Salim mengkritik sikap pemerintah Belanda yang tak peduli kepada rakyat jajahannya. \"Apa yang diputuskan Volksraad tidak diindahkan oleh pemerintah dan hilang lenyap,\" ujarnya seperti dikutip Kustiniyati Mochtar dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim (1984). Padahal, Salim melanjutkan, Hindia Belanda telah menyelamatkan Negeri Belanda dari kehancuran akibat Perang Dunia I.

Gusar oleh perbuatan Salim, anggota Volksraad dari perwakilan Zending bernama Bergmeyer meminta Salim menerjemahkan kata \"ekonomi\" ke bahasa Melayu. Ia berharap Salim menghentikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…