Kepala Redaksi, Kepala Batu

Edisi: 24/42 / Tanggal : 2013-08-18 / Halaman : 80 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Kepada teman dekatnya, Mohamad Roem, Agus Salim pernah menyatakan prinsip yang dia pegang teguh sepanjang hidup: \"Keyakinan saya tentang peri kehidupan; dan pendapat saya tentang pemerintah Hindia Belanda serta kebijaksanaannya, saya tidak bersedia tawar-menawar.\"

Kutipan di atas bisa kita temukan dalam buku Manusia dalam Kemelut Sejarah (1978). Di buku yang sama kita bisa membaca betapa terperanjatnya Roem lantaran Salim melepaskan jabatan Pemimpin Redaksi Hindia Baroe saat harian itu menanjak pamornya pada 1926. Ternyata sehari sebelumnya pemilik koran meminta ia memperlunakkan kritik terhadap pemerintah kolonial.

Tatkala menerima jabatan itu, dia telah membuat kesepakatan dengan pemilik Hindia Baroe bahwa dia mendapat kebebasan penuh mengelolanya. Alhasil, dia memilih mundur. Sebab, bila jalan terus, hanya ada dua opsi, yaitu mengabaikan permintaan pemilik atau berkompromi dengan hati nuraninya.

Sikap kepala batu yang sama dia tunjukkan ketika memimpin Neratja. Dia menolak tawaran subsidi pemerintah Belanda dalam wujud pembelian beberapa ribu eksemplar koran itu. Kompensasinya, Salim harus meredam perilaku oposan. Penolakan itu justru menaikkan tiras Neratja. Tapi ia harus menebusnya dengan berhenti. Untuk menyingkirkan Salim, pemilik koran memintanya meninjau ulang jabatan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…