Nyaris Agnostik Di Salemba

Edisi: 24/42 / Tanggal : 2013-08-18 / Halaman : 96 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Gymnassium Koning Willem III (KW III) didirikan pada 27 November 1860. Sekolah ini menggunakan nama Raja Belanda Willem III, yang bertakhta waktu itu. Tujuannya memang memuliakan Raja Willem dengan mencerdaskan anak-anak Belanda yang tinggal di tanah jajahan. Karena itu, sekolah ini juga kerap disebut sekolah raja.

KW III, yang beralamat di Jalan Salemba Raya 28 A Jakarta Pusat, kini gedung Perpustakaan Nasional, merupakan sekolah menengah pertama yang didirikan pemerintah kolonial. KW III kemudian berubah nama menjadi Hogere Burger School (HBS) pada 1867 dan menerima siswa pribumi pada 1874. Penerimaan siswa Indonesia ini akibat desakan liberalisme yang bertiup di Eropa pada pertengahan abad ke-19 dan timbulnya Politik Etis (politik balas budi) di Hindia Belanda pada awal abad ke-20.

Sutan Muhammad Salim, hoofd djaksa atau kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau, sudah mempersiapkan anaknya, Agus Salim, untuk melanjutkan studi di HBS itu. Bila lulus dari HBS, Salim bisa meneruskan sekolahnya di perguruan tinggi ilmu kedokteran di Belanda seperti cita-citanya sendiri dan ayahnya. Sutan akan mengajukan permohonan beasiswa kepada pemerintah Belanda untuk putranya ini. Apalagi ia percaya putranya cerdas.

Sebagai pejabat, Sutan berhak menyekolahkan anaknya ke sekolah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…