Buka-tutup Kaki Lima

Edisi: 25/42 / Tanggal : 2013-08-25 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Bagja Hidayat, ,


PEDAGANG kaki lima di Jakarta sudah ada sejak abad ke-18. Dokumen Dagregister—Catatan Kota Benteng Batavia—yang terbit pada 1702 menyebutkan para pedagang tak hanya meramaikan pasar, tapi berjubel dan meleber hingga bahu jalan. \"Mereka berjualan aneka kebutuhan, dari barang pecah belah, kain, sampai sayuran,\" kata JJ Rizal, peneliti Jakarta, pekan lalu.

Pedagang-pedagang itu meramaikan kawasan di luar Kota yang dulu disebut Oud Batavia. Orang jadi jarang berkunjung ke daerah itu karena terhenti di sekitar Tenabang dan Pasar Baru. Tapi keberadaan pedagang membuat jalanan kumuh dan berantakan. Pada 1733, Justinus Vinck, saudagar kaya Belanda, membeli tanah di dua tempat itu dan membangun pasar.

Jangan bayangkan pasar yang dibuat Justinus Vinck itu los-los seperti sekarang. Ia hanya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?