Sepak Terjang Jero Dan Jejak Purnomo

Edisi: 26/42 / Tanggal : 2013-09-01 / Halaman : 88 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Jobpie Sugiharto,, Retno Sulistyowati, Amandra Mustika Megarani


WARYONO Karno seperti amblas ditelan bumi. Pria 60 tahun ini sudah tak menginjak kantornya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sejak Jumat dua pekan lalu. Telepon seluler Waryono juga tak aktif. \"Pak Menteri Jero Wacik sampai cari-cari beliau,\" kata seorang pejabat Kementerian Energi kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Belakangan, kondisi kesehatan Waryono memang melemah. Seorang anggota staf Kementerian menuturkan Waryono sempat ke Singapura untuk mengobati stroke. Namun sumber Tempo punya cerita lain. Ia mengatakan birokrat kelahiran Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada 1952, itu lagi mengalami stres berat sehingga memilih menghilang. \"Gara-gara KPK menemukan uang US$ 200 ribu di ruang kerjanya,\" ujar sumber itu Rabu pekan lalu.

Menurut si sumber, Waryono mengakui uang senilai sekitar Rp 2 miliar itu hanya mampir di ruangannya. \"Uang itu untuk Pak Jero Wacik.\" Namun Waryono tak menyebut identitas pengirimnya. Waryono juga mengakui selama ini dialah yang menampung uang kutipan dari rekanan demi membiayai kegiatan sang Menteri.

Sumber tadi mencontohkan, sekali main golf, Jero me­minta dana hingga Rp 50 juta. Pak Menteri biasa bermain golf di kawasan Halim, Jakarta Timur, dua kali sepekan. \"Belum lagi kebutuhan yang lain,\" ucap sumber itu.

Semula Waryono berlagak jadi hero alias pahlawan. Kamis dua pekan lalu, sehari setelah ruang kerjanya digeledah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi, ia membantah uang itu jatah untuk Jero. \"Ya Allah, ya Rabbi, enggak ada itu. Demi Allah, demi Allah, enggak mungkin itu,\" ujar Waryono di kantornya sambil buru-buru berlalu. Sekarang, kata sumber itu, \"Waryono akan membuka semuanya.\"

Penggeledahan kantor Sekretariat Jenderal Kementerian Energi adalah buntut penangkapan Rudi Rubiandini, kala itu Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada Selasa malam dua pekan lalu. Di rumahnya di Jalan Brawijaya VIII Nomor 30, Jakarta Selatan, KPK menemukan uang US$ 400 ribu di dalam tas hitam dan sepeda motor antik hitam BMW bernomor polisi B-3946-FT.

Uang itu diduga sogokan dari Simon Gunawan Tanjaya, Komisaris PT Kernel Oil Pte Ltd Indonesia. Dari komitmen suap US$ 700 ribu, berdasarkan temuan KPK, sebesar US$ 300 ribu sudah digelontorkan sebelum Lebaran. Sedangkan sisanya diserahkan malam itu. Baik uang US$ 400 ribu maupun sepeda motor diantar oleh Devi Ardi, orang dekat sekaligus pelatih golf Rudi. Buku pemilik kendaraan bermotor BMW pun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…