Pekik Kawulo Penyokong Komando
Edisi: 26/42 / Tanggal : 2013-09-01 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Bagja Hidayat, Pito Agustin Rudiana, Muh. Syaifullah
SORAK-SORAI seratusan pendemo di luar gerbang Pengadilan Militer II Yogyakarta terdengar hingga ruang sidang utama. Pada Senin pekan lalu itu, peradilan atas 12 anggota Komando Pasukan Khusus yang membantai empat preman di penjara Cebongan, Maret lalu, mendengarkan pembacaan replik. Oditur Letnan Kolonel Budiharto menjawab keberatan para terdakwa yang tak terima dituntut 12 tahun bui plus sanksi pemecatan.
Tiga tentara didakwa menjadi otak penyerbuan: Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon, Sersan Dua Sugeng Sumaryanto, dan Kopral Satu Kodik. Sedangkan sembilan terdakwa lain disidang di ruang terpisah dengan tuntutan delapan bulan hingga dua tahun bui. Tuntutan ini membuat
para pendukung Kopassus yang tergabung dalam Kawulo Ngayogyakarta Hadiningrat meradang. Hari itu mereka meminta Budiharto mengubah tuntutan menjadi bebas dan menghapus pasal pemecatan.
Meski jadwal sidang pukul 11, para pendemo sudah berduyun ke pengadilan sejak pagi. Mereka bahkan memblokade jalan lingkar timur di depan pengadilan hingga lalu lintas dialihkan ke jalur lain. Dalam
orasinya di atas mobil kol buntung, mereka meneriakkan salam komando, khas Kopassus. ââ¬ÂIni bentuk dukungan masyarakat Yogya karena para tentara itu berjasa memberantas preman,ââ¬Â kata Agus Purnomo, koordinator pendemo.
Ketika sidang dimulai dua jam kemudian, para pendemo merangsek memasuki halaman pengadilan. Pintu utara mereka gembok dan pintu selatan ditutup. Massa makin beringas ketika tahu oditur Budiharto
tak mengubah tuntutan. ââ¬ÂOtak oditur terbungkus ta*!ââ¬Â teriak Agus. Mereka kian merangsek mendekati pintu ruang sidang dan meminta oditurââ¬âatau jaksa penuntut umumââ¬âkeluar.
Agus Purnomo juga mengancam akan mengusir para pemantau sidang dari akademikus dan koalisi masyarakat sipil, yang sejak pengadilan Cebongan dimulai, Juni lalu, berseberangan sikap. Teriakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?