Halo, Bunda Putri Di Sini…
Edisi: 29/42 / Tanggal : 2013-09-22 / Halaman : 40 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Rusman Paraqbueq, PDAT,
Kuota menjadi komoditas setelah pemerintah membatasi impor daging dengan alasan swasembada sapi. Para importir beradu lobi. Segala cara dilakukan. Mereka mendekati orang-orang di lingkaran kekuasaan: para makelar, pejabat tinggi kementerian, politikus, juga anak penguasa partai. Non Saputri, alias Bunda Putri, merupakan mata rantai dalam permainan ini.
Luthfi: Waktu di Lembang, saya langsung telepon. Kata Bunda, jangan diberitahukan dulu. Saya takut terlambat, makanya saya telepon langsung karena bakal disepakati sebentar lagi. Supaya jangan terlambat diberi tahu.
Ridwan: Tadi malam Menteri di sini sampai jam satu pagi, katanya. Pernyataannya kan hari Jumat malam. Jumatnya dia di sini sambil ngomongin rapat.
Luthfi: Dia kan decision maker. Itu otoritas dia, sementara yang diminta dia bukan otoritas Bunda. Bunda hanya mengkondisikan orang-orang pengambil keputusan agar keputusannya sesuai apa yang dia mau. Lebih berat pekerjaan dia daripada pekerjaan Menteri.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…