\'perempuan-perempuan Sendu\' Sang Pelukis Rakyat
Edisi: 29/42 / Tanggal : 2013-09-22 / Halaman : 66 / Rubrik : IMZ / Penulis : Kurniawan, Seno Joko Suyono, Dian Yuliastuti
PADA 1950-an, Presiden Sukarno mengirim seorang utusan ke rumah Trubus Sudarsono di Pakem, Yogyakarta. Kurir itu membawa sebuah patung kecil perempuan telanjang berukuran kurang dari 50 sentimeter. Bahannya dari logam. Sukarno meminta Trubus membuatkan patung semacam itu. Trubus kemudian memperbesar patung mini tersebut menjadi satu setengah kali ukuran orang dewasa. Perempuan telanjang itu ia panggil: Si Denok.
Denokââ¬âperempuan telanjang dari batu Gunung Merapiââ¬âsampai kini tergolek di halaman belakang Istana Bogor. Denok menampilkan perempuan yang sedang bersimpuh dengan lutut kaki kiri menyentuh lantai. Sosok patung ini seperti yang diharapkan Sukarno: seorang perawan Indonesia yang percaya akan hari depan yang damai. Trubus menggunakan seorang model bernama Ara untuk menyempurnakan wajah Si Denok.
Sukarno juga memesan patung perempuan telanjang lain dari Trubus. Judulnya Gadis dan Kodok. Patung ini juga menghiasi halaman Istana Bogor. Dua patung perempuan telanjang itu dibikin pada 1957-1958 di rumah Trubus dan diselesaikan di Istana. Ketika anak-anak Trubus, Sri Sudaryati dan Sri Sulistyantuti, dari Yogya menengok bapaknya ke Istana Bogorââ¬âseperti diceritakan oleh mereka berdua di buku Trubus Sudarsono terbitan penerbit Buku Baik dan Sekoloh Mbrosot (2013) milik perupa Dodo Hartokoââ¬âperlakuan Bung Karno terhadap mereka sangat hangat. Bung…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…