Saat Telapak Kaki Raksasa Mengambang Di Danau

Edisi: 30/42 / Tanggal : 2013-09-29 / Halaman : 58 / Rubrik : SN / Penulis : Hendro Wiyanto, ,


Dari ketinggian Benteng Otanaha, warisan Portugis dari abad ke-15, di Kecamatan Gorontalo, permukaan Danau Limboto memamerkan rautnya. Kontur danau itu terlihat acak, berimpitan dengan rumah-rumah beratap seng dan gugusan eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang menutupi kilau permukaan air. Di antara kepungan tumbuhan gulma, sayup-sayup tampak blabar tipis kehijauan yang bentuknya berbeda.

Itulah seni bumi, proyek Iwan Yusuf yang digagas sejak pertengahan Agustus lalu sampai pertengahan Oktober nanti. Proyek ini dilandasi keprihatinan Iwan akan krisis Danau Limboto yang kian parah. Dari Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum belum lama mengumumkan Danau Limboto berada di urutan paling atas di antara 15 danau besar yang kondisinya parah di Indonesia.

Proyek besar seni bumi Iwan dijuluki Menghadap Bumi, sedangkan karyanya sendiri diberi tanda sebagai Lahilote. Lahilote adalah legenda masyhur bagi masyarakat Gorontalo, kisah tentang pemuda perkasa yang berhasil menyunting seorang putri kahyangan sebelum akhirnya kembali ke pangkuan bumi. Salah satu tilasnya adalah sebuah batu besar (batudaa) yang diyakini sebagai telapak kaki Lahilote di pesisir, tak jauh dari pelabuhan Kota Gorontalo. Kisah itulah yang menginspirasi Iwan untuk mengingatkan lagi kecintaan manusia akan bumi, tentang muasal danau sebagai sumber mata air…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.