Hak Keadilan Bagi Orang Mati
Edisi: 32/42 / Tanggal : 2013-10-13 / Halaman : 140 / Rubrik : OBI / Penulis : Maman Suherman, ,
Sebagai mahasiswa kriminologi Universitas Indonesia pada 1980-an, nama dr Abdul Mun'im Idries, SpF, sangat akrab di telinga saya. Ia memimpin Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia. Ruang kerjanya di kamar bedah mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, hampir setiap hari "dikunjungi" mayat bertato korban petrus (penembakan misterius) 1983.
Tapi saya baru pertama kali bertemu dengannya saat Jakarta digemparkan oleh penemuan mayat perempuan terpotong tujuh dalam sebuah karung beras oleh seorang pemulung sampah, di depan kampus IKIP Rawamangun, Jakarta Timur, 8 April 1989. Saya saat itu menjadi wartawan.
"Si pembunuh berwawasan luas. Buktinya, dia dengan sengaja menghilangkan segala identitas korban, termasuk sidik jari, karena pergelangan tangan korban dipotong," begitu penjelasannya.
Semula banyak media yang memberitakan bahwa mayat itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…