Penumpang Gelap Malari
Edisi: 33/42 / Tanggal : 2013-10-20 / Halaman : 60 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
SAMBIL menenteng pistol, Mayor Jenderal Ali Moertopo bersiap menemui massa mahasiswa. Mereka berteriak-teriak dengan nada mengejek di depan kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Tanah Abang III, Jakarta Pusat, pada 15 Januari 1974. Kepala Operasi Khusus yang juga asisten pribadi Presiden Soeharto itu ngotot ingin menjumpai Hariman Siregar, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia, pemimpin demonstran. "Memangnya saya takut?" katanya.
Para mahasiswa itu menuding Ali dan asisten presiden lainnya sebagai antek Jepang. CSIS menjadi sasaran karena lembaga pemikir yang didirikan Ali Moertopo dan Mayor Jenderal Soedjono ÃÂHoemardani pada 1971 itu disebut-sebut sebagai otak dan pelobi utama di balik kebijakan ekonomi Soeharto, yang cenderung lunak terhadap korporasi asing.
Ali marah mendengar ejekan itu. Jusuf Wanandi, yang bekerja di CSIS, berusaha menyabarkannya. "Bukan begitu, Pak. Saya dulu pernah di posisi mereka, dan mereka sangat kuat. Kita bisa digilas," ujarnya. Peristiwa itu diceritakan Jusuf kepada Tempo pada Oktober 2010, dan diulang pada September lalu.
Unjuk rasa itu memanfaatkan momen kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka. Sebagian besar protes mahasiswa menyuarakan anti-modal asing. Pada hari yang sama, di beberapa sudut Jakarta, sekelompok orang membakar dan menjarah toko milik warga keturunan Cina serta merusak pabrik Coca-Cola dan dealer mobil Toyota. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Malapetaka 15 Januari atau disingkat Malari.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…