Obsesi Gagal Di Timor Timur
Edisi: 33/42 / Tanggal : 2013-10-20 / Halaman : 76 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
Aloysius Sugiyanto, kini 85 tahun, ingat betul perintah Ali Moertopo. "Gi, kamu pergi ke Timor Timur. Cari tahu bantuan yang diperlukan." Sebelumnya, Ali sudah menemui Jose Fernando Osario Soares, Ketua Associacao Popular Democratica de Timor (Apodeti)ââ¬âsemula bernama Associacao Integraciacao de Timor Indonesia (AITI)ââ¬âpartai politik di Timor Timur yang menginginkan integrasi dengan Indonesia.
Berbekal tiket pesawat terbang, akomodasi hotel, dan uang kontan untuk kebutuhan dalam operasi intelijen tanpa nama, Sugiyanto terbang ke Bacau melalui Darwin, Australia. Dari Bacau, ia terbang ke Dili, ibu kota Timor Timur. Menyamar sebagai pedagang, Sugiyanto menjalankan tugas yang diperintahkan Ali: menggalang warga Timor Timur untuk bergabung dengan Indonesia. "Saya orang Indonesia pertama yang masuk Dili," kata Sugiyanto.
Berpakaian necis, berambut gondrong, dan berkacamata gelap, Sugiyanto tampil layaknya pengusaha. Sambil berdagang bahan kebutuhan sehari-hari, Sugiyanto aktif mengumpulkan informasi dan bertemu diam-diam dengan tokoh-tokoh di Timor Timur. Orang-orang yang ingin bergabung dengan Indonesia, seperti dari kelompok Apodeti, yang menjadi target utama Sugiyanto.
Selama di Dili, Sugiyanto menyaksikan minimnya perlengkapan orang-orang yang dia galang. Ia kemudian berbelanja mesin ketik dan dua sepeda motor di koperasi milik pegawai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…