Bayi Tabung Yang Lebih Murah

Edisi: 33/42 / Tanggal : 2013-10-20 / Halaman : 124 / Rubrik : KSH / Penulis : Gusti­dha Budiartie, ,


Saat divonis mengidap sindrom ovarium polikistik (SOPK) dua tahun lalu, Dhani Maulia, 31 tahun, tidak berhenti melakukan segala upaya agar segera mendapat momongan. Semuanya ia lakukan, dari menurunkan berat badan, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, sampai menjalani suntik hamil atau inseminasi.

"Belum berhasil juga, akhirnya sekarang saya dan suami memutuskan ikut program bayi tabung saja," tutur Dhani ketika dihubungi Tempo pekan lalu. Dhani dan suami pun menyambangi sebuah klinik khusus di Jakarta Pusat yang menyediakan jasa reproduksi melalui program bayi tabung.

Tapi ternyata Dhani tidak bisa sembarangan ikut program bayi tabung. Penderita SOPK seperti Dhani, yang mengalami gangguan hormonal sehingga muncul kista-kista kecil di tepi ovariumnya, ternyata juga berisiko tinggi jika mengikuti terapi bayi tabung konvensional yang biasa disebut in vitro fertilization (IVF). Ia bisa terkena sindrom hiperstimulasi ovarium.

Dalam IVF, untuk merangsang produksi telur di ovarium, diberikan suntikan-suntikan hormon jenis gonadotropin. Akibatnya, ovarium atau indung telur bisa membengkak—dan itu membahayakan orang berpenyakit seperti Dhani. "Efek paling parahnya bisa menyebabkan kematian, jadi kalau pasien SOPK memakai metode konvensional sama seperti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…