Sebuah Festival Masa Depan
Edisi: 33/42 / Tanggal : 2013-10-20 / Halaman : 126 / Rubrik : SN / Penulis : Nunuy Nurhayati, ,
Mimpi-mimpi itu ditorehkan di atas selembar karton putih berukuran dua meter persegi. Sebuah peta desa yang digambar dengan krayon warna-warni. Tak hanya rimbun dengan deretan pepohonan, hamparan sawah, taman, dan danau buatan, desa itu juga memiliki segudang fasilitas.
Ada taman bermain, lapangan sepak bola, kolam renang, kebun binatang, pabrik pengolahan padi organik, puskesmas, universitas, dan ya: pusat kesenian dan sederet galeri. Warga desa itu ingin ada sebuah museum seni kontemporer di desanya! Dibangun pula rest area lengkap dengan pusat oleh-oleh dan tempat penjualan hasil kerajinan desa.
Inilah kondisi Desa Jatisura, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, pada 2023. Meskipun semua itu baru sekadar mimpi, mereka optimistis bakal menjadi kenyataan. Tak hanya gambar, di peta itu juga ditempeli kertas-kertas kecil bertulisan tahun terwujudnya tiap fasilitas. Di atas gambar lapangan sepak bola yang bersisian dengan kolam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.