Gandumku Sayang, Gandumku Malang
Edisi: 33/42 / Tanggal : 2013-10-20 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Agus Supriyanto, Eko Widianto,
Azan zuhur baru saja berkumandang, tapi hawa dingin masih menusuk tulang. Tak aneh jika para petani di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Pasuruan, yang sedang menggarap ladang siang itu mengenakan jaket dan melilitkan sarung di leher. Di area kaki Gunung Bromo inilah, di lahan seluas sekitar 10 hektare, hamparan tanaman gandum menghijau dengan bulir-bulirnya yang padat berisi.
"Sebulan lagi panen," kata Yuli Sungkowo, penyuluh pertanian Kecamatan Tosari, kepada Tempo, Senin pekan lalu. Selain menanam gandum, petani setempat memanfaatkan lahannya bertanam sayuran. Ada kentang, bawang merah, kubis, dan wortel.
Gandum merupakan tanaman subtropis. Namun, di Ngadiwono, tumbuhan dengan nama Latin Triticum spp. ini tumbuh subur. Kandungan unsur hara dan ketinggian wilayah yang berada lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut menjadi kuncinya. "Bayangkan, hanya setengah hektare ladang mampu menghasilkan 1,5 ton gandum," kata Ihwan, Kepala Dinas Pertanian dan TanamanÃÂ Pangan Kabupaten Pasuruan, kepadaTempo, Senin pekan lalu.
Produktivitas sebesar itu didapat setelah, pada 25 September lalu,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…