Paceklik Air Di Kaki Arjuna

Edisi: 36/42 / Tanggal : 2013-11-10 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Agita S. Listyanti, Eko Widianto


Kumandang azan subuh menjadi penanda penting bagi Juwariyah. Saat itulah warga Dusun Cowek, Desa Jatiarjo, Prigen, Pasuruan, ini harus bergegas ke tandon air di dusunnya, yang berjarak sekitar setengah kilometer dan ditempuh dengan berjalan kaki. Setiap pagi Juwariyah menenteng dua jeriken berkapasitas 10 liter. Sampai di sana, ia harus antre dengan puluhan warga lain.

"Setiap hari harus mengangsu," kata Juwariyah saat ditemui Tempo, Selasa pekan lalu. Saban pagi petani ini, juga para tetangganya, harus mengambil air untuk keperluan wudu dan memasak. Untuk mandi, mau tak mau mereka harus mengangsu lagi. Aktivitas warga mengambil air di tandon berlangsung sejak pagi hingga sore. Tandon air yang terbuat dari tembok berkapasitas satu meter kubik itu benar-benar menjadi tujuan favorit warga.

Juwariyah dan warga Cowek lainnya harus antre air dalam dua bulan terakhir. Sebab, air dari tandon tak lagi bisa mengalir ke rumah-rumah seperti biasa. Maklum, pasokan air dari sumber Putuk Bunder di kaki Gunung Arjuna ke tandon dusun ini kian seret.

Menurut Abdul Karim, perangkat Desa Jatiarjo yang bertugas sebagai ulu-ulu alias pengatur air, anjloknya pasokan air dari Putuk Bunder terjadi sejak kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soeryo kritis akibat kebakaran yang terus berulang. Tahura merupakan daerah resapan air. Salah satunya berupa sumber air Putuk Bunder. "Dulu debitnya tiga liter per detik, sekarang tinggal seliter…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06

Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…

K
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06

\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…

L
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06

Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…