Catatan Si Boy Dan Suap Rudi

Edisi: 38/42 / Tanggal : 2013-11-24 / Halaman : 234 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Akbar Tri Kurniawan, Iqbal Muhtarom


FEBRI Prasetyadi Soeparta baru kembali ke Hotel Mandarin Orchard setelah makan malam di kawasan pertokoan Takashimaya, Singapura. Hari itu Jumat, 19 Juli 2013. Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, seseorang menelepon dan memintanya turun. Persis di depan lift lobi, Deviardi telah menunggu.

Keduanya lantas naik menuju kamar hotel di lantai 28. "Pada saat itulah Febri menyerahkan uang US$ 700 ribu—setara dengan Rp 8,1 miliar—untuk diberikan kepada Pak Rudi," kata Deviardi, seperti tertulis di dokumen pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi. Rudi yang dimaksud adalah Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, yang resmi menjadi tersangka kasus pencucian uang pada Kamis pekan lalu.

Pekan lalu, Tempo memperoleh salinan lengkap dokumen pemeriksaan tersebut. Di situ muncul nama Boy Thohir, bos perusahaan batu bara nasional PT Adaro Energy Tbk. Adapun Febri dikenal sebagai orang dekat Boy. Sebuah tulisan di situs www.pertamina-ep.com pernah mencatat nama Febri sebagai Assistance to Director Presiden Direktur PT Adaro Indonesia. Dalam dokumen ini, hubungan keduanya terkuak lebih jelas.

Adapun Deviardi adalah "tangan kanan" Rudi. Keduanya ditangkap penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi di rumah dinas Rudi di Jalan Brawijaya VIII Nomor 30, Jakarta Selatan, karena menerima uang suap. Bersama mereka, diciduk Komisaris Kernel Oil Pte Ltd Indonesia Simon Gunawan Tanjaya.

Operasi tangkap tangan itu menemukan barang bukti uang senilai US$ 400 ribu dan sepeda motor besar merek BMW. KPK juga menyita US$ 200 ribu dari kantor Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno.

Deviardi dan Rudi telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap. Rudi juga dikenai jerat baru sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang. "Penyidik menemukan indikasi dan bukti permulaan yang cukup," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P.

***

MENDAPAT titipan uang dari Febri, Deviardi segera kembali ke Hotel Fullerton, tempat dia menginap. Di hotel bintang lima itu, dua jam sebelumnya Rudi menginap dan makan malam bersama bos Kernel Oil Singapura, Widodo Ratanachaitong.

Dalam keterangan kepada penyidik pada 16 Agustus lalu, Deviardi mengatakan Rudi singgah di Negeri Singa dan menginap di Fullerton setelah melakukan lawatan dinas bersama direksi Bank Mandiri ke Hong Kong. Saat itu, Rudi menjabat komisaris bank dengan aset terbesar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…