Suap, Mafia, Dan Dibanting
Edisi: 03/20 / Tanggal : 1990-03-17 / Halaman : 76 / Rubrik : OR / Penulis :
SEBUAH garapan tari baru, kali ini bertolak dari kesenian Gandrung Banyuwangi.
Disajikan oleh Deddy Luthan, tari ini dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (5-6
Maret), Pasar Seni Ancol (10 Maret) dan Teater Arena TIM (11-12 Maret). Deddy
Luthan bekerja sama dengan seniman-seniman Banyuwangi -- tua dan muda -- untuk
menggarap karya ini. Ulang-alik Jakarta-Banyuwangi dijalaninya bersama sejumlah
rekannya dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama kurang lebih tiga bulan --
sebulan di antaranya latihan bersama di Banyuwangi.
; D. Luthan, anak sulung dari Jurusan Tari IKJ, dalam karya ini berusaha
menerapkan suatu pendekatan berkarya yang dominan di sekolah kesenian
almamaternya itu, yaitu pendekatan mengolah potensi dan bukan pendekatan
diktator komposisi. Meskipun ia juga menghasilkan karya-karya yang menonjolkan
komposisi-komposisi hasil rekaan bebas, kecenderungannya lebih pada mengajak
suatu masyarakat seni tertentu di suatu daerah untuk bersama-sama menggali dan
menata kekayaan artistik ataupun aspek-aspek budaya lain setempat ke dalam
suatu garapan tari. Cara ini pula yang telah digunakannya dalam menggarap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…