Stereotipe Islam Di Tangan Perupa

Edisi: 39/42 / Tanggal : 2013-12-01 / Halaman : 82 / Rubrik : SN / Penulis : Raihul Fadjri , ,


Supari, 31 tahun, akhirnya bisa pulang ke desanya di Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dari Arab Saudi, pada 4 November lalu. Dia kapok dan tak mau kembali ke Saudi setelah lima tahun bekerja di negeri itu. "Kecuali umrah atau naik haji," kata ayah satu anak ini kepada reporter Tempo Dinda Leo Listy. Supari dan istrinya, Karsi, 30 tahun, adalah bagian dari 87 ribu pekerja migran Indonesia di Saudi yang dideportasi karena sudah habis izin tinggalnya.

Di sana Supari menjadi sopir dan istrinya pembantu rumah tangga. Pasangan ini, bak budak, pernah dilelang majikannya kepada majikan lain seharga 25 ribu riyal (sekitar Rp 67,5 juta) di Maktab Amal, dinas tenaga kerja Saudi. Sejak itu, Supari dan Karsi menjadi pekerja ilegal karena paspor mereka ditahan Maktab Amal.

Pasangan ini tujuh kali berpindah majikan. Tenaga Supari diperas dari pagi hingga malam dengan gaji yang jauh dari bayangan. Bahkan, tiap kali dia melakukan kesalahan, majikan memotong 50 riyal dari gajinya yang hanya 1.000 riyal (sekitar Rp 3,2 juta) per bulan. "Saya yakin hampir semua majikan di Saudi itu bangsat," kata Supari.

Jauh dari Saudi, di lantai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.