Antara Benteng Marlborough Dan Pasar Melintang

Edisi: 40/42 / Tanggal : 2013-12-08 / Halaman : 82 / Rubrik : IMZ / Penulis : Phesi Ester Julikawati, ,


Di belakang Benteng Marlborough, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu, di sanalah kampung yang disebut Kebun Keling berada. Konon dahulu, sekitar 300 tahun silam, ketika Bengkulu masih bernama Bencoolen dan menjadi koloni keempat Inggris selain Benggala, Madras, dan Bombay, daerah itu merupakan permukiman "Si Keling". Julukan tersebut disematkan oleh masyarakat Melayu penduduk asli Bengkulu kepada Sepoy alias Sipahi, serdadu Inggris keturunan India yang dibawa ke Bengkulu oleh Kongsi Dagang Inggris (East India Company) dari Madras dan Benggala pada akhir abad ke-17. Ada yang menduga komunitas keturunan India itu yang membawa ajaran Syiah dan budaya tabut.

Menyusuri gang-gang sempit dan agak kumuh di kawasan permukiman padat penduduk di Kebun Keling itu, dengan mudah dijumpai orang berkulit hitam dan berhidung mancung. Namun, ketika ditanyakan kepada mereka apakah mereka memiliki darah "Si Keling", tak satu pun yang mengaku. Permukiman warga yang dekat dengan laut itu memang didominasi oleh keturunan kaum pendatang asal Minangkabau dan Bugis. Sebagian besar warga mencari nafkah sebagai pedagang dan nelayan. Tak mengherankan kalau kulit tubuh mereka hitam lantaran tersiram terik matahari.

Yana, 74 tahun, salah satu orang tertua di kampung Kebun Keling, mengaku dia sendiri tak pernah berjumpa dengan orang-orang berkulit hitam asal Anak Benua Asia itu. Ia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…