Angin Segar Dari Jenewa

Edisi: 40/42 / Tanggal : 2013-12-08 / Halaman : 132 / Rubrik : INT / Penulis : Sapto Yunus, ,

Mohammad Javad Zarif disambut bak pahlawan di Bandar Udara Mehrabad, Teheran, Ahad malam pekan lalu. Ratusan orang, sebagian besar mahasiswa, berkumpul di depan pintu kedatangan menyerukan namanya sambil melambaikan bendera Iran dan mengangkat foto Presiden Iran Hasan Rouhani. "Tidak ada perang, sanksi, penyerahan diri, dan penghinaan," teriak mereka seperti dikutip kantor berita IRNA.

Menteri Luar Negeri Iran itu baru saja mendarat setelah sehari sebelumnya sukses memimpin tim juru runding nuklir Iran di Jenewa, Swiss. Dalam perundingan itu, Iran dan kelompok negara P5+1 menandatangani kesepakatan sementara tentang nuklir. Grup P5+1 terdiri atas lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa—Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Cina, Prancis—plus Jerman.

Warga Iran pantas bergembira karena kesepakatan yang berlaku enam bulan itu akan membawa perubahan besar bagi negaranya. Abang Sam dan sekutunya akan mencabut sejumlah sanksi ekonomi serta mencairkan aset Iran. Syaratnya, Iran menghentikan pengayaan uranium di atas 5 persen agar tak dapat digunakan untuk membuat bom nuklir.

Kesepakatan Jenewa mewajibkan Iran memberikan akses kepada penilik Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengunjungi fasilitas pengayaan Natanz dan Fordo setiap hari. Iran harus memenuhi persyaratan itu selama kedua belah pihak merundingkan kesepakatan permanen. "Kami siap memulai tahapan akhir perjanjian nuklir mulai besok," ujar Zarif, 53 tahun, kepada stasiun televisi pemerintah di Mehrabad, seperti dilansir Associated Press.

Zarif mengatakan, sesuai dengan kesepakatan, fasilitas pengayaan Natanz dan Fordo tidak akan ditutup dan Iran tidak…

Keywords: -

---

Foto Terkait