Pesanan Suvenir Sebelum Putusan

Edisi: 41/42 / Tanggal : 2013-12-15 / Halaman : 42 / Rubrik : NAS / Penulis : Anton Septian, Linda Trianita, Rusman Paraqbueq


JEJAK utak-atik suara di Mahkamah Konstitusi tertinggal dalam putusan sengketa pemilihan kepala daerah Palembang. Diketuk pada 20 Mei 2013, putusan ini membalikkan hasil pemilihan pada 7 April yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Daerah. Panel hakim yang diketuai Akil Mochtar memenangkan duet Romi Herton-Hernojoyo, yang dinyatakan kalah dalam pemungutan suara.

Suara untuk duet Romi-Hernojoyo bertambah empat, dari 316.915 menjadi 316.919. Sedangkan suara pesaing mereka, Sarimuda-Nelly Rasdiana, yang semula dinyatakan menang, berkurang 27 menjadi 316.896. Dari kalah 8 suara, Romi-Hernojoyo berbalik unggul 23 suara. Ini membuat Sarimuda meradang. Ia menuding Akil, Ketua Mahkamah Konstitusi, mengutak-atik suara dengan memalsukan bukti. "Lihat saja putusannya," kata Sarimuda, Jumat dua pekan lalu.

Dalam putusan Mahkamah, pengurangan suara Sarimuda-Nelly paling besar terjadi di Tempat Pemungutan Suara 03 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami. Dari semula 182 suara, berkurang jadi 162. Anehnya, dalam putusan itu ada kutipan: "Penghitungan ulang surat suara oleh Mahkamah juga menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 3 memperoleh 182 suara." Sarimuda-Nelly adalah pasangan nomor urut 3 pada saat pemilihan.

Menurut Sarimuda, kekeliruan kecil itu menunjukkan bahwa memang benar dia meraup 182 suara di TPS 03 sesuai dengan yang tertera di formulir C1-KWK—atau rincian surat suara sah—yang ia ajukan sebagai bukti di Mahkamah. Versi C1-KWK yang disodorkan Romi Herton…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?