Arie Smit, Sepotong Roti, Dan Young Artist

Edisi: 41/42 / Tanggal : 2013-12-15 / Halaman : 82 / Rubrik : SN / Penulis : Rofiqi Hasan, Dian Yuliastuti,


Tiga tahun lagi umurnya mencapai 100 tahun. Arie Smit, perupa kelahiran Zaandam, Belanda, yang dikenal melahirkan gerakan Young Artist di Bali, kini tergolek lemah di tempat tidurnya di Vila Sanggingan, Ubud. Seluruh keperluan pribadinya dipenuhi di ranjang itu. Hanya sesekali dia digendong keluar dari kamarnya untuk merasakan udara yang berbeda.

Tempo melihat dia dijaga lima pembantu yang sekaligus menjaga Vila Sang­gingan. Vila ini milik Pande Suteja Neka, kolektor lukisan dan pemilik Museum Lukisan Neka. Di kompleks vila itu, sebetulnya dibangunkan sebuah rumah khusus buat Smit, yang sekaligus menjadi studionya. Tapi, sejak kondisi fisiknya menurun drastis tiga tahun lalu, ia ditempatkan di sebuah kamar yang lebih dekat dengan para penjaganya.

Hubungan Smit dan Neka memang dekat. Neka boleh dibilang sahabat Smit. Dialah yang mengurus Smit. "Kalau ada keperluan, Pak Arie Smit tinggal memencet tombol," kata Ketut Wita, salah seorang penjaga. Hubungan Smit dengan para penjaga itu juga sudah seperti bapak dan anak karena Smit sendiri yang memilih mereka ketika dia memutuskan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.