Bukan Perkutut Di Sangkar Emas

Edisi: 03/20 / Tanggal : 1990-03-17 / Halaman : 93 / Rubrik : EB / Penulis :


HAKIKAT koperasi, potensi, dan tujuannya terasa menjadi kabur dalam dialog antara
31 pengusaha konglomerat dengan Presiden Soeharto di Tapos, Ahad dua pekan lalu.
Statement yang dikemukakan taipan Liem Sioe Liong disusul pendapat Eka Tjipta
Wijaya, Ciputra, dan Sofyan Wanandi menimbulkan kesan bahwa koperasi hanyalah
wadah orang-orang miskin. Malah, koperasi dicurigai sebagai lembaga yang bisa
merusakkan manajemen perusahaan konglomerat.

; Liem antara lain melontarkan bahwa koperasi belum tentu mampu membeli 1%
saham Indocement yang bernilai Rp 60 milyar -- yang pekan silam nilainya naik
menjadi Rp 96 milyar di Bursa Efek Jakarta. Sofyan Wanandi mengajukan
kekhawatiran yang tipikal dari pihak pengusaha. Katanya, jika koperasi
memegang saham, kelak bisa mengganggu manajemen perusahaan.

; Sikap meremehkan dari Liem dan kekhawatiran Sofyan Wanandi, tentu, bukan
tidak berdasar. Namun, bagi kubu koperasi, suara para taipan itu tidak
dibiarkan berkumandang semena-mena. Mereka bukan membela diri tapi nadanya
lebih bermaksud untuk mendudukkan masalah pada proporsi yang sebenarnya.

; Coba dengar apa yang dikatakan Ketua GKBI (Gabungan Koperasi Batik
Indonesia), Noor Basha Djuneid. "Koperasi akan membeli saham perusahaan
konglomerat, hanya jika bisa saling menguntungkan. Bukan hanya sekadar cari
charity," katanya menandaskan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…