Gemericik Air Di Kawasan Tandus
Edisi: 41/42 / Tanggal : 2013-12-15 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Istiqomatul Hayati, Musthofa Bisri,
Kemarau dan kesulitan mencari air tinggal kenangan bagi Supriadi. Sejak tiga tahun lalu, warga Desa Jabean, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ini tak perlu repot-repot berjalan kaki hingga dua kilometer untuk mendapat satu jeriken air. Kini, bila ingin mandi atau untuk keperluan memasak, ia dan keluarganya tinggal memutar keran, lalu currr..., air bersih pun ngocor. "Mengalir 24 jam, nonstop," kata pria 41 tahun ini saat ditemui Tempo di rumahnya, Ahad dua pekan lalu.
Air yang mengalir di rumah Supriadi berasal dari sumur bor di Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, yang dikelola swadaya oleh warga setempat bernama Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam). Sumur ini dibuat pada 1968 atas bantuan badan dunia untuk anak, Unicef. Kini pelanggan Hippam mencapai 350 keluarga, tersebar di tiga desa di dua kecamatan. Supriadi salah satu pelanggan terjauh Hippam. Jarak dari rumahnya ke sumber air Jelbudan sekitar 6 kilometer. "Sekarang, kalau kemarau, apalagi musim hujan, ketersediaan air aman," ujarnya.
Muhammad, pelanggan Hippam dari Desa Beringin, Kecamatan Dasuk, merasakan manfaat serupa. Ia tak perlu repot-repot membuat sumur sendiri. Selain harus merogok kocek lebih besar jika membuat sumur sendiri, air baru muncul di kedalaman 40 meter.
Pelayanan dari teknisi Hippam juga dinilai sangat baik. Tiga hari dalam sepekan, kata Muhammad, pengurus rajin mengecek instalasi.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…