Upaya Memoles Wajah
Edisi: 46/42 / Tanggal : 2014-01-19 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Jobpie Sugiharto,, Muhammad Muhyiddin, Sundari
Masinton Pasaribu gelagapan saat diminta pendapatnya tentang keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mencalonkan Mega-Jokowi. "Kapan ada keputusan itu?" tuturnya kepada Tempo dua pekan lalu. Karena pertanyaan itu wajib dijawab, pria asal Sumatera Utara ini putar otak, lalu menyahut demikian: "Itu keputusan terbaik bagi partai dan bangsa."
Adegan di atas berlangsung pekan lalu dalam satu "studio dadakan" di kantor pusat PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Demonstran pada 1998 itu harus menghadapi tiga pewawancara dan direkam kamerawan-semacam adegan di televisi. Mereka adalah mantan penyiar televisi Rosiana Silalahi, pengamat politik Fadjroel Rahman, serta pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy.
Tanya-jawab dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?