Tentara Bingung Demonstran Tak Terbendung

Edisi: 46/42 / Tanggal : 2014-01-19 / Halaman : 84 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


TELEPON Markas Resimen Para Komando Angkatan Darat di Cijantung, Jakarta Timur, berdering-dering sepanjang hari itu, 15 Januari 1974. Jakarta dihembalang kerusuhan paling besar selama delapan tahun kekuasaan Presiden Soeharto. Jalan-jalan penuh api dari ban dan kendaraan yang dibakar. Ribuan mahasiswa dan warga Ibu Kota tumplek di pelbagai sudut kota, terutama di kawasan sekitar Istana Negara.

Atas perintah kantor Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban, Komandan Grup RPKAD meminta Luhut Binsar Panjaitan membawa satu kompi untuk meredam amuk massa. "Sudah tak sempat briefing lagi. Begitu ada perintah, kami langsung berangkat," kata Luhut tiga pekan lalu. Ia berinisiatif membawa seratus anggota pasukannya ke Pasar Senen di Jakarta Pusat.

Waktu itu Luhut menjabat Komandan Kompi di Grup 1 RPKAD berpangkat letnan satu. Ketika ia tiba di Pasar Senen, orang-orang yang berkerumun mulai banyak. Melalui radio, ia tahu kompi-kompi lain didrop di pelbagai tempat. Matraman, Jalan Sudirman, Monumen Nasional, termasuk rumah asisten pribadi Presiden, Ali Moertopo, di Jalan Pramuka, Jakarta Timur.

Bukan hanya satuan-satuan Angkatan Darat yang diturunkan untuk mengantisipasi kerusuhan. Luhut, yang pensiun dengan pangkat jenderal bintang empat, mendengar pasukan Staf Komando Garnisun, Polisi Militer, dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…