Dilema Suku Bunga Acuan
Edisi: 46/42 / Tanggal : 2014-01-19 / Halaman : 120 / Rubrik : KL / Penulis : Fauzi Ichsan, ,
PARA ekonom kini berdebat soal efektivitas kebijakan Bank Indonesia pasca-kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 175 basis point ke level 7,5 persen. Selain soal prinsip makroekonomi, perdebatan ini menyangkut kehidupan ekonomi sehari-hari dan memiliki implikasi politik pada tahun Pemilihan Umum 2014. Para pengambil kebijakan BI menilai kenaikan suku bunga dibutuhkan tak hanya untuk meredam ekspektasi inflasi (terutama pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak tahun lalu), tapi juga untuk menjaga kurs rupiah. Selama 2013, rupiah terpuruk dari level 9.650 per dolar Amerika Serikat menjadi 12.200-terburuk di Asia. Intinya, dengan dibuat suku bunga yang menarik, pelaku pasar tidak akan menjual rupiah dan membeli dolar.
Namun banyak ekonom tidak setuju pada kebijakan itu karena tiga hal. Pertama, inflasi (dan ekspektasi inflasi) sudah dalam tren penurunan pada triwulan keempat. Kedua, kenaikan BI Rate jelas tidak manjur untuk menahan pelemahan rupiah. Ketiga, kenaikan suku bunga memukul pebisnis dan masyarakat serta menghambat pertumbuhan ekonomi. Maka mereka mengimbau BI agar berhenti menaikkan suku bunga. Resistansi terhadap kenaikan BI Rate tak hanya didasari teori. Dari sisi politik, kenaikan BI Rate juga dianggap tidak mendukung rakyat, apa lagi bagi pejabat yang memiliki agenda politik pada 2014.
Kekhawatiran ekonom yang anti-kenaikan BI Rate bisa dimengerti, tapi alasan BI menaikkannya (dan mungkin bisa menaikkannya lagi ke angka 8 persen pada semester I) juga sangat kuat. Alasan utamanya bukan tingginya inflasi, melainkan pelemahan rupiah-yang kalau dibiarkan akan memicu kenaikan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…