Hotel Blusukan Di Kaki Arjuno
Edisi: 47/42 / Tanggal : 2014-01-26 / Halaman : 08 / Rubrik : JTM / Penulis : Endri Kurniawati, Eko Widianto, Hari Tri Wasono
Rumah pasangan Dwi Iin dan Yuni tak terlalu besar dan bukan yang paling bagus di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tapi pondok dua lantai seluas 150 meter persegi itu merupakan salah satu tempat favorit wisatawan menginap.
Begitulah. Pasangan petani buah ini, bersama sekitar 50 tetangganya, membuka usaha tempat penginapan bagi pelancong yang gemar blusukan ke desa-desa. Jangan berharap mendapat fasilitas hotel berupa toilet di dalam kamar atau televisi. Umumnya pondok wisata ini hanya dilengkapi satu kamar mandi untuk dipakai bersama-sama.
Namun di sini kita mendapatkan banyak hal baru selain tarif yang miring: pemandangan alam menakjubkan dan udara sejuk di kaki Gunung Arjuno sampai pengalaman bertani dan memanen buah langsung dari kebun.
Sekar, pelancong dari Surabaya yang menginap di rumah Yuni-Dwi pada pertengahan Desember lalu, mengaku kerasan menginap di kampung di ketinggian 800-1.100 meter di atas permukaan laut itu. Apalagi tuan rumah memperlakukan Sekar layaknya kerabat. Sepulang melancong, ia biasa ngobrol dan nonton televisi dengan Yuni dan anaknya sembari menikmati kudapan.
Desa Punten adalah sentra pertanian. Sebanyak 75 persen dari 1.550 keluarga di sana adalah petani apel, jeruk, jambu, sayur-mayur, dan aneka bunga. Beberapa warga juga membudidayakan kelinci, unggas, dan hamster. Dalam setahun terakhir penghasilan penduduk Kungkuk bertambah. Pintu rumah penduduk Kungkuk terbuka bagi pelancong…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Lumpur Penguras Duit Negara
2013-01-06Negara harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk korban lumpur lapindo setelah mahkamah konstitusi menolak…
Keyko, Ratu Muncikari dari Surabaya
2013-01-06\"ratu muncikari\" yunita alias keyko, 34 tahun, memiliki bisnis prostitusi rapi, sistematis, dan terorganisasi. di…
Lagi-lagi Pasar Turi
2013-01-06Pasar turi lama, pusat bisnis di kota surabaya, tinggal kenangan. dengan terbakarnya gedung pasar turi…