Pendobrak Fikih Dari Kajen
Edisi: 48/42 / Tanggal : 2014-02-02 / Halaman : 115 / Rubrik : OBI / Penulis : Wahyu Muryadi, ,
IA memilih tidur panjang di atas bumi yang dicintainya, di Desa Kajen, Pati, Jawa Tengah, dinihari Jumat pekan lalu. Kiai Haji Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, 76 tahun, wafat setelah didera gangguan jantung dan paru-paru-ia memang perokok berat. Setelah menghadiri rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada awal September lalu di Wonosobo, yang ditempuhnya selama tujuh jam dengan mobil, dia sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Karyadi, Semarang.
Kiai Sahal berkeras pulang ke kampungnya di Kajen. Di sana, selama setengah abad, Mbah Sahal-panggilan takzim kepadanya-mengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, yang didirikan ayahnya, Kiai Mahfudh Salam, pada 1910. Kendati menjadi tokoh nasional, memimpin jam'iyah Nahdlatul Ulama, juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Kiai Sahal lebih memilih tinggal di desa "agar bisa dekat dan leluasa menerapkan fikih sebagai solusi praktis bagi masyarakat".
Tak cuma disegani di kalangan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…